Sepenggal Kisah di Jurai Siwo (Bagian 1)

Saya ingin share pengalaman ketika mengikuti Temu Ilmiah Regional (TEMILREG) IV Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro provinsi Lampung, tanggal 30 Januari hingga 2 Februari yang lalu. J J


Banyak sekali pengalaman yang didapatkan ketika mengikuti  TEMILREG ini. Pengalaman mulai dari sebelum keberangkatan, ketika kegiatan, hingga kembali lagi ke kota tempatku menuntut ilmu merangkai asa menuju cita-cita (Indralaya City,red) J

Sebelumnya saya kenalkan terlebih dahulu apa itu TEMILREG?. TEMILREG merupakan sebuah event akbar yang diselenggarakan oleh FoSSEI SUMBAGSEL, kegiatan ini rutin dilaksanakan satu kali dalam setahun. Kegiatan ini terdiri dari berbagai rangkaian acara. Seminar, sarahsehan Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI), lomba-lomba, dan yang paling penting adalah ada kegiatan Fieldtrip (jalan-jalan cuy J)

Saya pernah mengikuti kegiatan serupa satu tahun yang lalu ketika event ini dilaksanakan di IAIN Raden Intan Lampung. Alhamdulilah Kampus Kuningku (Universitas Sriwijaya,red) tampil sebagai juara umum dalam rangkaian perlombaan  TEMILREG itu dan tim saya sendiri mendapatkan juara dua pada olimpiade Ekonomi Islam, juara ini merupakan prestasi pertamaku saat kuliah.


MEMBANGUN PERSIAPAN MERAJUT HARAPAN

Persiapan untuk TEMILREG tahun 2014 ini cukup minim jika dibandingkan persiapan kami pada TEMILREG tahun lalu dikarenakan KSEI kami saat informasi tentang TEMILREG 2014 sampai, Universitasku akan menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS) semester ganjil. Dengan demikian persiapan untuk TEMILREG agak dikesampingkan dan fokus menghadapi UAS. Ditambah lagi setelah UAS kami liburan semeter untuk waktu yang cukup lama sehingga persiapan kami hanya penyampaian materi dan latihan soal lewat dunia maya.

Saya pribadi, awalnya berniat untuk tidak ikut bergabung dalam tim perlombaan baik itu Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam maupun Olimpiade Ekonomi Islam. Saya menginginkan hadir pada TEMILREG sebagai pendamping tim delegasi, harapannya untuk TEMILREG tahun 2014 ini, kader-kader muda (Anggota baru,red) KSEI UKHUWAH bisa mengikuti TEMILREG ini sebagai tim yang bertanding dan mengambil pengalaman berharga saat mengikuti kegiatan ini. Tapi, karena berbagai pertimbangan dan lain hal, saya menjadi tim yang ikut bertanding dalam TEMILREG ini.

Niat yang saya tanamkan dalam benak hati yang terdalam. J Saya mengikuti TEMILREG ini  bukan untuk menunjukkan kemampuan ataupun ingin tampil sebagai jawara, tapi yang diinginkan adalah bisa menyambung tali silaturahim dan sharing pengalaman dengan teman-teman KSEI Se-SUMBAGSEL. Apalagi sekarang saya diamahkan sebagai ketua umum KSEI, mungkin saja dapat ide untuk menjadikan KSEI kami lebih baik ke depannya.

JUK GI JAK GI JUK GI JA GI JUK, KERETA BERANGKAT J

Dengan persiapan yang minim, kami bulatkan tekad untuk mengikuti TEMILREG IV di STAIN Jurai Siwo Metro. Oh iya Delegasi dari Ukhuwah sebanyak 7 orang, satu orang sebagai pendamping dan 6 orang sebagai peserta TEMILREG. Sebenarnya dari Universitasku ada 9 orang, tapi 2 orang lagi delegasi dari FoSSEI SUMBAGSEL dikarenakan beliau berdua adalah pengurus FoSSEI SUMBAGSEL.

Keberangkatan kami menuju ke STAIN Jurai  Siwo Metro mengendarai kereta api karena dirasa lebih nyaman J. Kami berangkat bersama dengan teman-teman dari KSEI PAKIES IAIN Raden Fatah Palembang dan KSEI FOKES STAIN Curup pada hari kamis, sehari sebelum kegiatan tersebut dimulai.

Singkat cerita, akhirnya kereta yang kami naiki  jurusan Kertapati menuju Tanjung Karang pun melaju merayapi rel besi nan kokoh. Ada yang berbeda ketika saya menaiki kereta kali ini dengan saat saya menaiki kereta pada TEMILREG tahun lalu. Suasana di dalam gerbong jauh lebih nyaman dengan adanya pendingin ruangan dan juga tidak adanya lagi pedagang asongan yang menawarkan jajanan atau pengamen jalanan yang bernyanyi-nyanyi saat kereta api sedang melaju. Pedagang asongan dan pengamen diizinkan untuk memasuki gerbong ketika kereta berhenti di persinggahan stasiun-stasiun yang dilalui. Hal itu sungguh menguntungkan bagi saya. Saya lebih bisa konsentrasi belajar untuk persiapan olimpiade ekonomi islam mengingat persiapanku untuk TEMILREG sangat minim.

Sekitar pukul 8 malam, kami pun tiba di Stasiun Tegineneng dan panitia pun telah menyambut kedatangan rombongan kami. Panitia pelaksana mengarahkan kami untuk menaiki angkot yang telah disediakan karena jarak dari stasiun ke tempat penginapan yang cukup jauh sehingga tidak bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Sembari di perjalanan menuju penginapan, saya memandangi kota metro melalui jendela angkot yang berada di hadapanku. Saya melihat kota kecil metro yang cukup bagus, memandangi kerlip lampu jalan di malam hari.

Sekitar beberapa menit kemudian kami pun tiba di penginapan. saya langsung mengerjakan sholat isya kemudian tidur.

KALAU MEMANG REZEKI, PASTI AKAN KEMBALI

Keesokan harinya kami siap-siap untuk memulai agenda acara. Agenda hari pertama adalah seminar dan kunjungan ke rumah asuh Bina Ruhama. Saat akan berangkat ke STAIN untuk mengikuti seminar, baru ku ketahui kalau dompet dan jam tanganku hilang, saya mencoba untuk tetap tenang dan tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut walaupun ku ketahui semua surat identitas diri dan kartu atm ku ada di dalam dompet tersebut. Setelah saya mencari-cari dan hanya menemukan jam tangan saja, akhirnya saya mengikhlaskan dompetku yang hilang dan mulai menyusun rencana untuk mengurus pembuatan atm dan identitas yang baru sepulangnya dari kegiatan ini.

Saya pun mengikuti agenda seminar dan mencoba melupakan dompetku yang hilang karena kalau memang itu rezeki saya maka akan kembali lagi tapi kalau tidak berarti itu bukan rezeki saya. J

Setelah selesai makan siang dan akan siap – siapa ke agenda selanjutnya yakni kunjungan ke rumah asuh Bina Ruhama, ada panitia yang menyampaikan bahwa ia menemukan dompet dengan identitas dari universitas sriwijaya. Saya langsung mendekat ke panitia untuk memaskan apakah dompet itu milik saya atau bukan dan ternyata benar itu adalah dompetku yang hilang. Subhanallah kalau rezeki memang gak bakal kemana J

Ternyata dompetku terjatuh saat naik angkot dari stasiun menuju ke penginapan, mungkin karena terlalu terkesan memandangi pemandangan kota Metro sehingga tidak sadar kalau dompetku terjatuh. Hal yang membuat saya kagum adalah kebaikan hati pak sopir untuk mengembalikan dompet tersebut J padahal kalau dilihat dari penampilannya serem cuy, di kedua lengan tangannya tatoan hehe J. Don’t Judge book On The cover J. Muka boleh preman tapi hati bak malaikat... J

SENYUM TAWA MEREKA MENGUNDANG EMPATI

Agenda TEMILREG selanjutnya setelah seminar adalah kunjungan ke Rumah Asuh Bina Ruhama, Letaknya cukup jauh sehingga kami harus menaiki angkot. Setibanya disana kami disambut oleh senyum tawa anak-anak dan ku lihat seorang bapak paruh baya sedang sibuk mempersiapkan peralatan di depan mereka yang selanjutnya ku ketahui beliau adalah pembina rumah asuh tersebut.

Rangkaian acara pun berjalan mulai dari sambutahn hingga games yang dipersembahkan untuk anak-anak di rumah asuh tersebut. Mereka sangat semangat dan gembira menjawab pertanyaan dari panitia dan sebagian dari mereka mendapatkan hadiah karena bisa menjawab pertanyaannya. Sungguh anak-anak, meskipun salah satu dari kedua orang tua mereka atau bahkan ada yang kedua orangtuanya yang  telah tiada namun mereka tetap ceria menghadapi hari-harinya L J



Selesai dari agenda kunjungan ke rumah asuh Bina Ruhama, kami pulang kembali ke penginapan untuk istirahat dan bersiap-siap untuk mengikuti agenda selanjutnya. Malam itu agendanya adalah Foccus Group Discussion (FGD) membahas program-program dari FoSSEI SUMBAGSEL. Selesainya saya dan teman-teman lain langsung istirahat di penginapan agar keesokan hari semangat mengikuti agenda TEMILREG selanjutnya.

To be Continue...,

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sepenggal Kisah di Jurai Siwo (Bagian 1)"

Post a Comment

contoh doa pisah sambut kepala dinas pemerintah

  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Doa pembuka Doa selamat Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, pada k...