Jadilah Mahasiswa "Sesungguhnya"


Kata Mahasiswa dibentuk dari dua kata dasar yaitu “maha” dan “siswa”. Maha berarti besar atau agung, sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar. Kombinasi dua kata ini menunjuk pada suatu kelebihan tertentu bagi penyandangnya.
Di dalam PP No. 30 Tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu (Bab I ps.1 [6]), yaitu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan / atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian. (Bab II ps. 1 [1]). Dengan demikian, mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang merupakan “elit” intelektual dengan tanggung jawab terhadap ilmu dan masyarakat yang melekat pada dirinya, sesuai dengan “tridarma” lembaga tempat ia bernaung.

Kampus sebagai tempat awal pergerakan mahasiswa selalu memberikan andil disetiap periode sejarah bangsa Indonesia. Krisis multidimensional yang terjadi pada Indonesia, membuat mahasiswa bangkit dan melahirkan reformasi pada tahun 1998. Oleh sebab itu, sudah selayaknya semangat tersebut selalu dijaga oleh para mahasiswa.

Lalu, Peran ideal bagaimanakah yang diharapkan dari mahasiswa?. Dalam sekolah politik yang pernah saya ikuti, setidaknya ada tiga peran mahasiwa yang diharapkan dari mahasiswa yang akan memberikan manfaat terhadap masyarakat. Ketiga peran tersebut yakni:

1. Director Of Change
Dalam peran ini, jikalau kita lihatdan membaca sejarah bangsa. Mahasiswa selalu tampil sebagai pemeran utama di setiap perubahan positif yang terjadi. Namun, hal tersebut mulai terkikis oleh “perkembangan” zaman. Disaat mahasiswa mulai dilenakan oleh hal-hal yang akan menjatuhkan citranya sebagai mahasiswa.  Tak sedikit mahasiswa di era sekarang yang membuat kerusakan dan menimbulkan citra buruk di masyarakat.

Seperti yang pernah disampaikan oleh Achmad Puariesthaufani Nugroho dalam media berita online bahwa di era sekarang aktivis mahasiswa ditangkap karena “tindakan” mereka yang cenderung membuat kerusakan dan mengganggu ketertiban umum, sehingga banyak masyarakat yang menilainya sebagai tindakan anarkis. Aktivis mahasiswa dipandang sinis oleh sebagian besar masyarakat, karena lebih kental aroma “politis” dibandingkan “sifat kritis”. Bahkan dibeberapa elemen gerakan mahasiswa telah “ditunggangi” oleh kepentingan politisi, untuk menyerang lawan-lawan politiknya.

Kembali ke director of change, harapan besar dari bangsa berada pada pundak mahasiswa, kaum intelektualitas yang kental dengan sikap independen dan kritisnya (baca:mahasiswa). Semoga mahasiswa tetap mempertahankan sifat alami yang mengalir dari darah perjuangannya. Memperjuangkan perubahan positif bagi bangsa menuju bagsa yang lebih baik.

2. Social Innovator (pembaharu sosial)
Mahasiswa diharapakan bukan lagi sebagai pengontrol sosial, yang hanya mengawasi, memeriksa ataupun sebagai pengendali terhadap keadaan sosial bangsa namun, mahasiswa sebagai pembaharu dalam sosial kemasyarakatan. Mahasiswa harus menawarkan ide dalam mengatasi permasalahan bangsa dan/atau mahasiswa itu sendiri yang tampil menyelesaikan permasalahan yang ada.

3. Iron Force
Mahasiswa sebagai harapan bangsa, tidak lagi menjadi aset atau cadangan yang akan menggantikan generasi sebelumnya namun, mahasiswa dengan kekuatan dan kecerdasan yang dimilikinya mampu berkontribusi besar bagi bangsa dimulai dari sekarang dan dari yang terkecil tanpa harus menunggu hingga ia tamat (baca:lulus kuliah) dan terjun ke masyarakat. Karena, kita tidak tahu apakah Allah berkenan memberikan usia yang panjang. Selagi jiwa dan raga menyatu maka, ukirlah perubahan menyejarah itu.

Mahasiswa menjadi volunteer (sukarelawan) dan melakukan pengabdian kepada masyarakat  di desa – desa tertinggal ataupun mahasiswa yang memulai usaha dan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar.


Semoga kita mampu menjalankan peran kita sesungguhnya sebagai mahasiswa, jangan mau jadi mahasiswa yang hanya memikirkan diri sendiri dengan menjadi mahasiswa yang study oriented only. Mahasiswa yang tidak peka dengan apa yang terjadi dengan lingkungan sekitar. Tapi, Jadilah Mahasiswa yang "Sesungguhnya", yang kehadiran kita di kampus memberikan "arti" bagi sekeliling kita. Bermanfaat, setidaknya untuk orang yang ada di sekitar kita. Hidup Mahasiswa! Merdeka Mahasiswa!. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jadilah Mahasiswa "Sesungguhnya""

Post a Comment

contoh doa pisah sambut kepala dinas pemerintah

  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Doa pembuka Doa selamat Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, pada k...