Nasihat Untuk Pemuda Muslim
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam beliau bersabda : “Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik “
Dari hadist Rasulullah SAW diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 Nasihat Rasullah yang utama yakni:
1. Bertakwalah kepada Allah SWT dimanapun berada (Takwa)
'Menurut Umar bin Abdul Aziz bahwa takwa adalah meninggalkan segala yang diharamkan (dilarang) oleh Allah Ta’ala dan melaksanakan apa Yang diwajibkan.
dalam takwa terdapat 3 modal utama yakni:
a. Ilmu
Ilmu merupakan modal utama seseorang agar dapat bertakwa kepada Allah SWT. Mungkinkah seseorang yang tidak ber-ilmu dapat bertakwa? tentu jawabannya adalah tidak sebagaimana Sabda Abu Darda
“Seseorang tidak mungkin mencapai derajat takwa apabila tidak berilmu. Namun, apa gunanya ilmu apabila tidak dibuktikan dalam perbuatan?”
b. Ikhlas
Modal yang kedua agar dapat bertakwa kepada Allah SWT adalah dengan Ikhlas. Sebagaimana terdapat dalam hadits arba’in yang pertama yaitu:
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
c. Mutaba’ah
Modal yang ketiga agar dapat bertakwa kepada Allah adalah Mutaba’ah. Kata mutaaba’ah berasal dari kata taaba’a. Kata ini memiliki beberapa pengertian. Di antaranya, tatabba’a (mengikuti) dan raaqaba’ (mengawasi). Dengan demikian, kata mutaaba’ah berarti pengikutan dan pengawasan. Yang dimaksud dengan mutaaba’ah sebenarnya adalah mengikuti dan mengawasi sebuah program agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Mutaba’ah amal merupakan satu perkara yang sangat penting dan perlu dititikberatkan dalam diri kita untuk meningkatkan kefahaman dalam islam, dan mendekatkan diri pada pencipta. sesibuk apa pun kita harus berusaha supaya mutaba'ah amal kita dapat berjalan dengan baik.
Dari hadits yang diriwayatkan oleh Muslim (1/421-422 dan 2/382) dan Al Bukhari di dalam Al Adabul Mufrad (hal 157)
Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Siapa di antara kalian yang hari ini berpuasa?”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anh menjawab, “Saya.”
Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Siapa di antara kalian yang hari ini menziarahi orang mati.”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anh menjawab, “Saya.”
Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Siapa di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anh menjawab, “Saya.”
Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Siapa di antara kalian yang hari ini menjenguk orang sakit?”
Abu Bakar radhiyallahu ‘anh menjawab, “Saya.”
Rasulullah shallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak berkumpul hal-hal ini di dalam diri seseorang kecuali dia akan masuk surga.”
Hadits ini jelas menunjukkan betapa para sahabat dulu sangat-sangat menjaga mutaba’ah amal mereka. Walaupun mereka sibuk memikirkan masalah-masalh peperangan dan kemesalahatan umat ketika itu, mereka masih tidak lupa untuk menjaga hubungan mereka dengan Allah. Mutaba’ah akan lebih baik jika diberi iqob bila melanggar apa yang telah ditargetkan. Mutaba’ah diperlukan dalam setiap tindakan dikarenakan hal ini sebagai controlling atau bentuk muhasabah diri. sebaimana sering kita dengan bahwa orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa mengevaluasi dirinya.
2. Kemudian nasihat yang kedua dalam hadits Rasul tersebut adalah Iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan akan menghapus keburukan (Taubat)
maksud dari kalimat ini adalah kita diharapkan selalu bertaubat kepada Allah SWT dikarenakan “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri” (Q.S. Al-baqarah :222)
3. Pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik (Akhlak yang baik)
Nasihat yang ketiga dari hadits Rasulullah SAW adalah memperbaiki akhlak sesungguhnya Rasulullah SAW diutus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebaik-baik akhlak manusia adalah akhlak Rasulullah SAW, Aisyah mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah Al-qur’an. Dengan demikian sudah selayakya kita meneladani akhlak Rasul tersebut.
0 Response to "Nasihat Untuk Pemuda Muslim"
Post a Comment