Mengenal Ekonomi Islam
Ekonomi dan islam selalu
menarik untuk dibahas, karena ekonomi dan islam merupakan hal yang sangat
terikat dan akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Sering sekali kita
mendengar kata ekonomi, baik itu di dunia kampus, dalam tataran negara maupun
dalam percakapan kita sehari-hari. Pun demikian dengan islam. Islam yang kita
jalani dalam kehidupan sehari-hari, yang mengjarkan kita cara bersikap dan
bertindak. Islam tidak saja diperbincangkan atau dipelajari melalui
mimbar-mimbar masjid, namun juga dalam percakapan sehari-hari baik di
perkampungan sampai ke rumah gedongan.
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Ekonomi memiliki berbagai pengertian
salah satu diantaranya adalah pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan
sebagainya yang berharga atau segala hal yang menyangkut urusan
keuangan rumah tangga (organisasi, negara). Sedangkan islam diartikan sebagai agama
yg diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. berpedoman pada kitab suci Alquran yg
diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt.
Sedangan menurut M. Abdul
Manan, ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai islam.
Jadi, sederhananya ekonomi
islam adalah memanfaatkan uang, tenaga, waktu dan segala urusan keuangan baik
rumah tangga organisasi dan negara sesuai dengan Al-Qur’an, As-sunnah yang
dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW, ijma, dan qiyas.
Dalam praktik kehidupan
sehari-hari, tidak sedikit dari manusia yang mengelola keuangan serta segala
hal yang berhubungan dengan keuangannya tidak berdasarkan tuntunan yang telah
diajarkan oleh nabi muhammad SAW. Sehingga seringkali bertransaksi sesuai
dengan “kebutuhannya” tanpa mengindahkan apakah hal itu dibenarkan atau tidak
dalam al-qur’an dan hadist.
Dalam era modern saat ini,
ekonomi Islam masih dalam tahap pengembangan. para ekonom muslim terus berusaha
mencari “format” yang tepat dalam setiap transaksi yang ada untuk mencapai
kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. Persoalannya dikarenakan umat muslim telah lama
meninggalkan ajaran islam terkhusus dibidang ekonomi, sehingga “format” yang
dahulunya telah diajarkan sejak zaman nabi dan terus mengalami kemajuan pada
zaman sahabat bak hilang ditelan peradaban. Selain dari pada itu adanya
pemisahan ajaran islam degan kehidupan sehari-hari oleh kaum sekuler.
Ekonomi yang berkembang di
zaman sekarang ini, seperti ekonomi kapitalis yang didasarkan pada ajaran
kapitalisme yakni sistem dan paham ekonomi (perekonomian) yg modalnya
(penanaman modalnya, kegiatan industrinya) bersumber pd modal pribadi atau
modal perusahaan swasta dng ciri persaingan dl pasaran bebas. Sistem ekonomi
ini jelas berbeda dengan sistem ekonomi islam yang didasarkan pada nilai-nilai
illahiah.
Yusuf Qaradhawi dalam bukunya
peran nilai dan moral dalam perekonomian islam menjelaskan bahwa ekonomi islam
memiliki sifat dasar sebagai ekonomi Rabbani dan insani. Disebut rabbani karena
sarat dengan arahan dan nilai-nilai ilahiah. Lalu ekonomi islam dikatan
memiliki dasar sebagai ekonomi insani karena sistem ekonomi ini dilaksanakan
dan ditujukan untuk kemakmuran manusia.
Islam sebagai agama yang
sempurna, ajaran islam mencakup semua aspek kehidupan baik dalam sosial,
ekonomi, politik, dan kehidupan sehari-hari. Sebagaimana firman-Nya
...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama
bagimu..., (Al-maidah : 3 )
Dari ayat di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek ekonomi juga tidak luput dari perhatian.
Allah SWT telah menjamin kesempurnaan islam sebagai agama yang komprehensif. Dalam Ekonomi Islam, yang diharapkan tidak
hanya keuntungan di dunia melainkan juga keuntungan di akhirat.
0 Response to "Mengenal Ekonomi Islam "
Post a Comment