Sepenggal Kisah di Jurai Siwo (bagian 2)
MENGUJI
DIRI MEWUJUDKAN MIMPI
Agenda TEMILREG pada hari kedua
adalah lomba-lomba. Pagi harinya kami mengikuti babak penyisihan olimpiade
ekonomi Islam. Saat diintruksikan oleh panitia untuk menyiapkan alat tulis dan
meletakkan tas dan segala perlengkapan lain di belakang, saat saya memeriksa tas ternyata saya tidak membawa alat tulis. hal ini tentu membuat saya bingung dan memperlihatkan kalau saya kurang
mempersiapkan semuanya L
Akhirnya saya meminjam pena
dengan teman dan dengan itu saya siap untuk menjawab soal-soal babak penyisihan. Sebelum
menjawab soal penyisihan saya berdo’a dan meyakinkan diri saya kalau soal ini
untuk menguji diri sejauh mana pemahaman saya tentang ekonomi islam.
Singkat cerita, akhirnya
diumumkan tim olimpiade yang berhasil masuk ke babak semifinal dan tim saya
berhasil masuk ke babak semifinal. Alhamdulillah perjuangan bisa dilanjutkan.
Pada babak semifinal tim saya berhadapan dengan tim dari KSEI Fokes Curup dan Risef dari Lampung. Pada semifinal ini terdiri dari 3 sesi, yang pertama soal untuk masing-masing tim, kemudian babak rebutan dan yang terakhir babak pertaruhan nilai yang diikuti oleh dua tim dengan nilai terbesar setelah diakumulasikan dari sesi kesatu dan kedua.
Pada babak semifinal tim saya berhadapan dengan tim dari KSEI Fokes Curup dan Risef dari Lampung. Pada semifinal ini terdiri dari 3 sesi, yang pertama soal untuk masing-masing tim, kemudian babak rebutan dan yang terakhir babak pertaruhan nilai yang diikuti oleh dua tim dengan nilai terbesar setelah diakumulasikan dari sesi kesatu dan kedua.
Kami pun mulai "bertanding" dan akhirnya yang mengikuti
babak pertaruhan nilai adalah tim saya dan tim dari KSEI Fokes dengan nilai
masing-masing 400 dan 450. Pada babak pertaruhan nilai kami sama-sama
mempertaruhkan nilai 100. jadi, jika salah maka akan mengurangi akumulasi nilai dan
jika benar akan ditambahkan dengan akumulasi nilai. Dengan demikian jika kami
sama-sama salah ataupun sama-sama benar dalam menjawab, maka KSEI Fokes lah yang akan
melaju ke babak final.
Soal babak pertaruhan pun dibacakan “Apakah arti dari Wala’ Wal Bara’? ucap Akh Fandi sebagai pembaca soal. Kami pun menuliskan jawabannaya pada selembar kertas dan setelah diintruksikan oleh dewan juri untuk mengangkat jawabannya. Alhamdulillah jawaban kami benar yakni Loyalitas dan penolakan sedangkan jawaban dari KSEI Fokes tidak tepat. Alhasil tim kami berhak melaju ke babak Final J. Sungguh perasaan saya begitu senang dikarenakan tim lain dari KSEI saya terhenti di babak semifinal sehingga tim kami lah yang menjadi harapan.
Soal babak pertaruhan pun dibacakan “Apakah arti dari Wala’ Wal Bara’? ucap Akh Fandi sebagai pembaca soal. Kami pun menuliskan jawabannaya pada selembar kertas dan setelah diintruksikan oleh dewan juri untuk mengangkat jawabannya. Alhamdulillah jawaban kami benar yakni Loyalitas dan penolakan sedangkan jawaban dari KSEI Fokes tidak tepat. Alhasil tim kami berhak melaju ke babak Final J. Sungguh perasaan saya begitu senang dikarenakan tim lain dari KSEI saya terhenti di babak semifinal sehingga tim kami lah yang menjadi harapan.
Tim yang masuk dalam babak
semifinal adalah KSEI Ukhuwah FE UNSRI, KSEI Pakies IAIN Raden fatah dan KSEI
FoSEIL UNILA. Babak final dari olimpiade ini adalah ketiga tim diminta
mempresentasikan jawaban dari studi kasus yang diberikan oleh dewan juri.
Setelah ketiga tim selesai mempresentasikan jawaban. Kami pun kembali ke penginapan untuk istirahat dan persiapan pribadi lainnya.
Setelah ketiga tim selesai mempresentasikan jawaban. Kami pun kembali ke penginapan untuk istirahat dan persiapan pribadi lainnya.
Pada malam harinya, agendanya adalah Sarahsehan FoSSEI SUMBAGSEL, setiap KSEI diminta untuk
sharing tentang keadaan masing-masing. Semua KSEI pun mempresentasikan dan
sharing mengenai KSEI masing-masing mulai dari visi-misi organisasi hingga
program kerja ke depan.
Setelah semuanya selesai,
tibalah pada agenda pengumuman pemenang lomba. sungguh saat-saat yang menegangkan.
Alhamdulillah KSEI ukhuwah mendapatkan dua juara yakni juara 1 Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam dan tim saya juara dua olimpiade ekonomi islam J. Sungguh pencapaian yang sangat luar biasa bagiku J
Alhamdulillah KSEI ukhuwah mendapatkan dua juara yakni juara 1 Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam dan tim saya juara dua olimpiade ekonomi islam J. Sungguh pencapaian yang sangat luar biasa bagiku J
WAY
KAMBAS, I’M COMING
Agenda pada hari ketiga, tidak kalah seru dengan agenda sebelumnya karena pada hari ini kami berkunjung ke Taman Nasional Way. Taman Nasional Way Kambas adalah taman nasional perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung tepatnya di kecamatan labuhan ratu lampung timur. Pokoknya ketika sampai di tempat tujuan, langsung ngeksis hehe
Perjalanan dari penginapan menuju Way kambas
cukup memakan waktu namun, perjalanan yang melelahkan itu terbayarkan setelah
melihat hewan dengan tubuh besar itu J
gajah-gajah yang begitu lucu.
Setelah puas berfoto-foto ria dan
melihat - lihat gajah, kami pun kembali ke penginapan tapi, sebelum itu kami menyinggahi
tempat jualan makanan khas Lampung yakni kripik pisang. jarak dari way kambas ke tempat usahanya cukup jauh sampai - sampai saya ketiduran di dalam bis hehe.
Setelah sampai di tempat usahanya, kami langsung turun dan membeli serta melihat produksinya. Kemudian kami pun kembali lagi ke penginapan dengan membawa perasaan yang bercampur aduk, senang, lelah, letih, ngantuk dan lain-lain.
Setelah sampai di tempat usahanya, kami langsung turun dan membeli serta melihat produksinya. Kemudian kami pun kembali lagi ke penginapan dengan membawa perasaan yang bercampur aduk, senang, lelah, letih, ngantuk dan lain-lain.
METRO
SELAMAT TINGGAL, INDRALAYA KAMI KEMBALI
Sebenarnya pada malam itu masih
ada kegiatan dari TEMILREG ini yakni
silaturahim ke rumah walikota Metro, namun kami delegasi Ukhuwah FE UNSRI harus
langsung pulang ke Indralaya karena hari senin kami ada perkuliahan. Malam itu
juga kami meninggalkan kota metro dengan membawa pengalaman dan kenangan dan
kembali ke Indralaya untuk "menyusun" mimpi baru melanjutkan cita-cita.
Kami pulang ke Indralaya dengan
mengendarai travel. Awalnya kami ingin naik kereta api, tapi ternyata tiket
kereta sudah habis. Sehingga kami memutuskan pulangan dengan mengendarai
travel. Sekitar pukul 07.00 pagi kami pun tiba di Indralaya. Sejurus kemudian
kami langsung ke Kosan masing-masing.
Saya meletakkan barang – barang ku di tempat Akh Rido karena mau langsung
kuliah pagi itu. Dengan tubuh yang lelah dan masih cukup mengantuk, kami pun
siap menghadapi perkuliahan hari itu. THE END JJJ
0 Response to "Sepenggal Kisah di Jurai Siwo (bagian 2)"
Post a Comment