TADABBUR, TAHFIZH, TILAWAH: SEBUAH CATATAN QUR’ANIC CAMP AL-AQOBAH





            Alhamdulillah beberapa hari yang lalu dapat mengikuti kegiatan Qur’anic camp yang diadakan oleh Pengurus Masjid Al-Aqobah 1 PT Pusri dan ACMY, agenda tersebut sangat bermanfaat, “camping Al-Qur’an bersama Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc, dengan konsep agenda tilawah, tadabbur, dan Tahfizh Alqur’an. Berikut sedikit catatan perjalanan saya mengikuti agendanya dengan ditambahkan note saya dalam meringkas poin materi pembicara.

Tadabbur adalah makna eksplisit dalam ayat dapat dipahami yang mengakibatkan perubahan dalam tingkah laku, iman menguat atau pada semakin banyak kebaikan-kebaikan yang dilakukan. Hati yang tidak tadabbur adalah yang tidak terhubung ke Allah. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Muhammad ayat 24 

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?

Dalam surat Fathir ayat 10, Allah berfirman

Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur
Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa perkataan yang baik itu ialah Kalimat Tauhid yaitu Laa ilaa ha illallaah; dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah dan ada pula yang mengatakan semua perkataan yang baik yang diucapkan karena Allah.

Maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala. Setiap kalimat yang baik naik ke langit. Itulah Al-Qur’an yang merupakan kalam ilahi, kalimat yang paling baik untuk diucapkan karena Al-Qur’an adlaah mukjizat untuk umat manusia yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shollahu ‘alihi wa Sallam, disebut mukjizat kalau bisa merealisasikan hal yang tidak bisa diakalkan.

Dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an kita semestinya untuk:

1. Mengakui kehebatan Al-Qur’an (The Miracle)

Surah Al-Fath ayat 21, 

Dan (telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Meyakini segala hal yang membuat kita menurut akal kita mustahil, sebagaiman Allah telah menjanjikan kepada kaum muslimin untuk menaklukkan negeri-negeri yang lain yang di waktu itu mereka belum dapat menaklukkannya; tetapi negeri-negeri itu telah dipastikan Allah untuk ditaklukkan oleh kaum Muslimin dan dijaga-Nya dari penaklukan-penaklukan orang-orang lain. Janji Allah ini telah terbukti dengan ditaklukkannya negeri-negeri Persia dan Rumawi oleh kaum Muslimin.

Maka atas apa yang baik dalam hidup ini yang telah Allah tetapkan dan Allah beri petunjuk dalam Al-Qur’an maka, Mesti yakin, Jangan Ragu, Allah tolong, Kuasa Allah atas segala hal 

2. Punya hubungan yang spesial dengan Allah 

Bagiamanan yang dimaksud dengan kita memiliki hubungan yang spesial dengan Allah adalah dengan Banyaknya amal, dan kita Mengenal Allah. Lantas, bagaiama mengenal Allah Siapa Allah? Adalah dengan Tadabbur Al-Qur’an salahsatunya. Tadabbur ayat-ayat yang menjelaskan tentang Allah seperti dalam surah Al-An’aam atau ayat Kursi (Al-Baqaroh: 255). Tadabbur sampai Air mata berlinang karena mengenal Allah. 

3. Akrab dengan hari kiamat, sebaik-baik manusia adalah yang banyak mengingat mati kata hadits Rasulullah mengingatkan kita semuanya.

4. Keyakinannya bersama Rasulullah dengan memahami asbab turunnya ayat tersebut seperti, kita akan menghayati kandungan dalam Qur’an Surah Al-Anfaal kalau paham perang badar

5. Intensitas membaca Al-Qur’an, semakin sering kita bersama Al_Qur’an, maka dengan mukjizat yang ada pada akan membiming kita pada jalan-jalan, pada piliha-pilihan yang baik dalam hidup ini

6. Paham bahasa Arab’, agar dapat menghayati Al-Qur’an dan ruhnya hidup dalam diri kita maka, menjadi pilihan terbaik juga jika kita memahami baha arab. Karena Allah menyukai Al-Qur’an dibaca sebagaimana turunya.

Kemudian adanya bertanya, bagaimana agar kita bisa Istiqomah? Hal tersebut dapat diwujudkan kalau kita sudah bisa merasakan kenikmatannya dan selanjutnya kita berdo’a kepada Allah karena Do’a adalah bukti keinginan kita kuat dan percaya Allah dapat wujudkan.

Manusia yang akrab dengan Al-Qur’an seperti utrajah (enak, Manis, baunya harum) sehingga akbarnya dengan Al-Qur’an akan menular

Dalam bertadabbur Al-Qur’an adalah penting juga untuk kita mensucikan aqidah kita karena Aqidahnya gak bersih, pemahamannya dalam mentadabbur akan mutarbalikan dan akan mengikuti hawa nafsu

Selanjutnya dalam berinteraksi dengan al-Qur’an selain tadabbur adalah tahifzh AL-Qur’an, Tahfizh Al-Qur’an adalah kegiatan keimanan, kegiatan beribadah bukan kegiatan keterampilan. Sehingga tidak ada istilah bakat dan tidak ada istilah selesai. Ia madal hayah.  sepanjang hayat, karena jika ingin Kuat hafalan saja setidaknya kita telah mengulangnya 300x

Kemudian yang lainnya adalah tilawah Al-Qur’an 

Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

Adalah Anas bin Malik, beliau memiliki kebiasaan apabila telah mendekati kekhataman dalam membaca Al-Qur’an, beliau menyisakan beberapa ayat untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan bersama.

Dari Tsabit al-Bunnani, beliau mengatakan bahwa Anas bin Malik jika sudah mendekati dalam mengkhatamkan Al-Qur’an pada malam hari, beliau menyisakan sedikit dari Al-Qur’an, hingga ketika subuh hari beliau mengumpulkan keluarganya dan mengkhatamkannya bersama mereka. (HR. Darimi)

Hikmah yang dapat dipetik dari hadits Anas di atas, adalah bahwa ketika khatam Al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga, akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga. Karena, semuanya berdoa secara bersamaan kepada Allah mengharapkan rahmat dan berkah dari-Nya.

Ada yang bertanya, mana yang lebih utama, Tilawah 1 juz tapi tidak tadabbur dengan hanya tilawah 2 lembar tapi dengan tadabur. Jawabannya adalah dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an jangan ada dikotomi (pembagian atas dua kelompok yg saling bertentangan), semuanya memiliki keutamaan masing-masing di sisi Allah
Peserta Akhawat

Peserta Ikhwan

Foto Bersama Peserta Terbaik Ikhwan

Penyerahan Hadiah kepada Peserta Terbaik 4

5 Peserta Terbaik Ikhwan dalam Qur'anic Camp
Pamflet acara


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TADABBUR, TAHFIZH, TILAWAH: SEBUAH CATATAN QUR’ANIC CAMP AL-AQOBAH"

Post a Comment

contoh doa pisah sambut kepala dinas pemerintah

  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Doa pembuka Doa selamat Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, pada k...