TADABBUR, TAHFIZH, TILAWAH: SEBUAH CATATAN QUR’ANIC CAMP AL-AQOBAH
Friday, May 26, 2017
AlQur'an,
Berbagi Info,
Dunia Islam,
Event keren,
Kisahku,
Sahabat,
Ukhuwah,
Wisata
Alhamdulillah beberapa hari yang lalu dapat mengikuti
kegiatan Qur’anic camp yang diadakan oleh Pengurus Masjid Al-Aqobah 1 PT Pusri
dan ACMY, agenda tersebut sangat bermanfaat, “camping Al-Qur’an bersama Ustadz
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc, dengan konsep agenda tilawah, tadabbur, dan Tahfizh
Alqur’an. Berikut sedikit catatan perjalanan saya mengikuti agendanya dengan
ditambahkan note saya dalam meringkas poin materi pembicara.
Tadabbur adalah makna eksplisit
dalam ayat dapat dipahami yang mengakibatkan perubahan dalam tingkah laku, iman
menguat atau pada semakin banyak kebaikan-kebaikan yang dilakukan. Hati yang
tidak tadabbur adalah yang tidak terhubung ke Allah. Sebagaimana dalam Al-Qur’an
surah Muhammad ayat 24
Maka apakah mereka tidak
memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?
Dalam surat Fathir ayat
10, Allah berfirman
Barangsiapa yang menghendaki
kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik
perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya Dan
orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana
jahat mereka akan hancur
Sebagian
ahli tafsir mengatakan bahwa perkataan yang baik itu ialah Kalimat Tauhid yaitu
Laa ilaa ha illallaah; dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah
dan ada pula yang mengatakan semua perkataan yang baik yang diucapkan karena
Allah.
Maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala. Setiap kalimat yang baik naik ke langit. Itulah Al-Qur’an yang merupakan kalam ilahi, kalimat yang paling baik untuk diucapkan karena Al-Qur’an adlaah mukjizat untuk umat manusia yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shollahu ‘alihi wa Sallam, disebut mukjizat kalau bisa merealisasikan hal yang tidak bisa diakalkan.
Maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala. Setiap kalimat yang baik naik ke langit. Itulah Al-Qur’an yang merupakan kalam ilahi, kalimat yang paling baik untuk diucapkan karena Al-Qur’an adlaah mukjizat untuk umat manusia yang diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shollahu ‘alihi wa Sallam, disebut mukjizat kalau bisa merealisasikan hal yang tidak bisa diakalkan.
Dalam berinteraksi
dengan Al-Qur’an kita semestinya untuk:
1. Mengakui kehebatan
Al-Qur’an (The Miracle)
Surah Al-Fath ayat 21,
Dan (telah menjanjikan pula
kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat
menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya. Dan adalah Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
Meyakini segala hal
yang membuat kita menurut akal kita mustahil, sebagaiman
Allah telah menjanjikan kepada kaum muslimin untuk menaklukkan negeri-negeri
yang lain yang di waktu itu mereka belum dapat menaklukkannya; tetapi
negeri-negeri itu telah dipastikan Allah untuk ditaklukkan oleh kaum Muslimin
dan dijaga-Nya dari penaklukan-penaklukan orang-orang lain. Janji Allah ini
telah terbukti dengan ditaklukkannya negeri-negeri Persia dan Rumawi oleh kaum
Muslimin.
Maka atas apa yang baik
dalam hidup ini yang telah Allah tetapkan dan Allah beri petunjuk dalam Al-Qur’an
maka, Mesti yakin, Jangan Ragu, Allah tolong, Kuasa Allah atas segala hal
2. Punya hubungan yang
spesial dengan Allah
Bagiamanan yang
dimaksud dengan kita memiliki hubungan yang spesial dengan Allah adalah dengan Banyaknya
amal, dan kita Mengenal Allah. Lantas, bagaiama mengenal Allah Siapa Allah? Adalah
dengan Tadabbur Al-Qur’an salahsatunya. Tadabbur ayat-ayat yang menjelaskan
tentang Allah seperti dalam surah Al-An’aam atau ayat Kursi (Al-Baqaroh: 255). Tadabbur
sampai Air mata berlinang karena mengenal Allah.
3. Akrab dengan hari
kiamat, sebaik-baik manusia adalah yang banyak mengingat mati kata hadits
Rasulullah mengingatkan kita semuanya.
4. Keyakinannya bersama
Rasulullah dengan memahami asbab turunnya ayat tersebut seperti, kita akan
menghayati kandungan dalam Qur’an Surah Al-Anfaal kalau paham perang badar
5. Intensitas membaca
Al-Qur’an, semakin sering kita bersama Al_Qur’an, maka dengan mukjizat yang ada
pada akan membiming kita pada jalan-jalan, pada piliha-pilihan yang baik dalam
hidup ini
6. Paham bahasa Arab’,
agar dapat menghayati Al-Qur’an dan ruhnya hidup dalam diri kita maka, menjadi
pilihan terbaik juga jika kita memahami baha arab. Karena Allah menyukai Al-Qur’an
dibaca sebagaimana turunya.
Kemudian adanya
bertanya, bagaimana agar kita bisa Istiqomah? Hal tersebut dapat diwujudkan
kalau kita sudah bisa merasakan kenikmatannya dan selanjutnya kita berdo’a
kepada Allah karena Do’a adalah bukti keinginan kita kuat dan percaya Allah
dapat wujudkan.
Manusia yang akrab
dengan Al-Qur’an seperti utrajah (enak, Manis, baunya harum) sehingga akbarnya
dengan Al-Qur’an akan menular
Dalam bertadabbur
Al-Qur’an adalah penting juga untuk kita mensucikan aqidah kita karena Aqidahnya
gak bersih, pemahamannya dalam mentadabbur akan mutarbalikan dan akan mengikuti
hawa nafsu
Selanjutnya dalam
berinteraksi dengan al-Qur’an selain tadabbur adalah tahifzh AL-Qur’an, Tahfizh
Al-Qur’an adalah kegiatan keimanan, kegiatan beribadah bukan kegiatan
keterampilan. Sehingga tidak ada istilah bakat dan tidak ada istilah selesai. Ia
madal hayah. sepanjang hayat, karena
jika ingin Kuat hafalan saja setidaknya kita telah mengulangnya 300x
Kemudian
yang lainnya adalah tilawah Al-Qur’an
Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para
pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)
Adalah Anas bin Malik, beliau memiliki kebiasaan apabila telah
mendekati kekhataman dalam membaca Al-Qur’an, beliau menyisakan beberapa ayat
untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan bersama.
Dari Tsabit al-Bunnani, beliau mengatakan bahwa Anas bin Malik
jika sudah mendekati dalam mengkhatamkan Al-Qur’an pada malam hari, beliau
menyisakan sedikit dari Al-Qur’an, hingga ketika subuh hari beliau mengumpulkan
keluarganya dan mengkhatamkannya bersama mereka. (HR. Darimi)
Hikmah yang dapat dipetik dari hadits Anas di atas, adalah bahwa
ketika khatam Al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada
Allah. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga,
akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga. Karena, semuanya
berdoa secara bersamaan kepada Allah mengharapkan rahmat dan berkah dari-Nya.
Ada yang bertanya, mana yang lebih utama, Tilawah 1 juz tapi tidak
tadabbur dengan hanya tilawah 2 lembar tapi dengan tadabur. Jawabannya adalah
dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an jangan ada dikotomi (pembagian atas dua
kelompok yg saling bertentangan), semuanya memiliki keutamaan masing-masing di
sisi Allah
Peserta Akhawat |
Peserta Ikhwan |
Foto Bersama Peserta Terbaik Ikhwan |
Penyerahan Hadiah kepada Peserta Terbaik 4 |
5 Peserta Terbaik Ikhwan dalam Qur'anic Camp |
Pamflet acara |
0 Response to "TADABBUR, TAHFIZH, TILAWAH: SEBUAH CATATAN QUR’ANIC CAMP AL-AQOBAH"
Post a Comment