ATMOSFER CINTA ITU BERNAMA UKHUWAH




“…Jikapun kau nafkahkan perbendaharaan bumi seluruhnya untuk mengikat hati mereka, takkan bisa kau himpunkan hati mereka. Tetapi Allah-lah yang telah menyatupadukan mereka…”(QS. Al Anfaal (8) : 63)

Ketidaklulusan saya dan teman – teman seperjuangan pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan tidak membuat kami patah arang. Kami memutuskan untuk mengikuti SNMPTN jalur tertulis sebagai salah satu langkah untuk masuk perguruan tinggi yang diimpikan. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (FE Unsri) menjadi pilihanku. Alhamdulillah, saat pengumuman, saya berhasil masuk di jurusan tersebut. Sebuah anugerah yang begitu indah dari Yang maha kuasa.

Singakat cerita, aku mulai menjalani kehidupan kampus yang jauh dari orang tua, jarak rumahku dengan kampus Unsri cukup jauh sehingga mengharuskan ngekost dan mandiri dengan segala aktivitas sehari – hari. Sebagai orang yang telah terbiasa dengan kehidupan ramai serta nuansa kekeluargaan yang hangat, membuatku mencari sebuah wadah silaturahim yang akrab dengan kedua nuansa tersebut. Ukhuwah FE Unsri menjadi pilihan organisasi yang membersamaiku dalam menjalani kehidupan kampus.

Masih jelas dalam memoriku, saat dua tahun silam, salah satu kader Ukhuwah-akrab disapa Kak Abd-membantuku dalam proses registrasi mahasiswa baru. Bersamanya, aku melengkapi berkas pendaftaran, mulai dari cek kesehatan di klinik Unsri hingga ke BAAK menyerahkan berkas yang siap untuk diproses lebih lanjut. Setelah proses registrasi selesai,  beliau mengajakku mampir di stand penyambutan mahasiswa baru Ukhuwah FE Unsri. Sambutan yang begitu hangat ku terima dari para kader Ukhuwah kala itu sehingga menimbulkan kesan pertama yang baik bagiku. Hari itu adalah momen awal aku mengenal Ukhuwah.

Selain dari baiknya kesan pertama yang ku terima, alasan yang mendasariku bergabung pada organisasi ini adalah karena dalam menjalani kehidupan kampus yang kompleks juga jauh dari orang tua, dibutuhkannya kita tergabung dalam sebuah komunitas kebaikan. Agar, hal itu mampu meminimalisasi kegiatan buruk yang mungkin kita lakukan. Sebagaimana kaidah yang biasa kita dengar. Ketika kita tidak disibukkan dengan kegiatan yang baik maka, siap-siap disibukkan oleh kegiatan yang tak bermanfaat karena begitu mudahnya setan bermain pada waktu senggang anak cucu Adam.

Singkat cerita, Ukhuwah FE Unsri menjadi organisasi yang mantap aku ikuti hingga masa kuliahku yang telah lima kali mengikuti ujian akhir semester (UAS) (baca: semester 5). Dan selama ini, telah banyak suka, duka, canda, tawa, manis-pahit perjuangan, dan sejuta rasa lain yang tak bisa ditulisankan, semoga menjadi ramuan yang indah untuk dikenang. 

Awal bergabung dalam kepengurusan Ukhuwah, saya diminta menjadi ketua Dewan Kesejahteraan Musholah (DKM) oleh ketua umum Ukhuwah saat itu (Akh Rido). Entah apa yang menyebabkan saya dipilih memimpin departemen yang baru dibentuk ini. Mungkin karena tempat saya ngekost dekat dengan kampus sehingga lebih mudah untuk 'mengontrol' musholah atau.. ah entahlah, yang ku tahu saat itu, aku harus bertanggung jawab atas amanah tersebut. 

 Menjadi bagian dari BPH (Badan Pengurus Harian) di tahun pertama bergabung menjadi kader Ukhuwah, membuat benih-benih sense of belonging terhadap organisasi ini tumbuh dan berkembang menjadi rasa yang tak tergambar. Rasa itu semakin tumbuh saat saya dan teman - teman menjadi delegasi Ukhuwah mengikuti Temu ilmiah Regional (Temilreg) Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel di IAIN Raden Intan Lampung. Persiapan untuk mengikuti olimpiade ekonomi islam begitu intens dilakukan, sampai-sampai di kereta api masih saja kami habiskan untuk belajar, baik itu baca buku maupun latihan menjawab soal. Mbak Dian, Mbak Puti, Kak Febri, Kak Firman. Mereka yang membimbing kami, mulai dari persiapan hingga kami tampil dalam perlombaan. Hm.. Ya Rabb, dapatkah masa indah itu terulang kembali? :') hiks hiiks.

 Juga yang tak kala serunya, saat kami menjadi delegasi Ukhuwah pada Sharia Economics Day (Second) di Universitas Indonesia (UI) Depok. Saat dalam perjalanan ke Depok, bus yang kami tumpangi dilempar oleh orang tak bertanggung jawab. Entah menggunakan apa, yang pasti kejadian itu menyebabkan kaca mobil pecah dan sopir bis terluka cukup parah. Tetapi, Alhamdulillah, kami masih bisa melanjutkan perjalanan menuju dermaga untuk menyeberangi selat sunda menggunakan kapal laut. Ini menjadi pengalaman pertama selama hidupku naik kapal laut. Kak Bd, Mbak Puti, Mbak Tien, Mbak Wahyuni, Mbak Ayu, Akh Donal adalah kader Ukhuwah yang menjadi partner ku saat menjadi delegasi Ukhuwah pada Second UI. Terkenang indah masa itu bersama mereka seraya diri ini menuliskan kisah ini.


Di tahun kedua aku bergabung dengan organisasi ini, Syuro Akbar XI Ukhuwah FE Unsri menetapkanku menjadi ketua umum periode 2013-2014. Pada malam sendu di pinggiran kota Palembang. Sungguh, sebuah keputusan yang membuat perasaanku membuncah dan air mataku jatuh tak terbendung  :'). Dengan penuh kesadaran, aku menyadari amanah memimpin organisasi ini begitu berat dan kelak akan diminta pertanggungjawaban atasnya. Namun, teman-teman disekelilingku mencoba menguatkan serta meyakinkan bahwa mereka akan menemaniku untuk membangun organisasi ini ke depan dalam setahun. 

Satu tahun kepemimpinanku di Ukhuwah FE Unsri, banyak program yang telah kami buat. Hal ini kami lakukan dalam rangka merangkai perubahan untuk torehan sejarah dakwah di Fakultas Ekonomi Unsri. Baik itu yang berjalan atau berhasil, maupun yang tidak berjalan atau gagal. Semua itu telah coba kami rangkai dalam segala usaha dan harmonisasi gerak dakwah Ukhuwah FE Unsri. Walau memang tidak semua gerak langkah yang coba dibangun berjalan sesuai rencana, akan tetapi, segala bentuk totalitas telah kami coba berikan dalam rangka menebarkan rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala dan untuk “menyadarkan” semuanya bahwa Islam begitu indah dan damai.

Banyak pengalaman berharga saat aku memimpin Ukhuwah FE Unsri. Mengadakan program-program dakwah seperti, Islamic Learning Center, Kajian Ekonomi Islam sampai menjadi tuan rumah Musyawarah Regional (Mureg) FoSSEI walau masih banyak kekurangan disana – sini. Namun, saya menganggap organisasi ini begitu hebat dengan segala kelebihan dan kekurangannya, karena timnya, karena para alumni yang mengarahkan dengan baik, dan karena para kader yang luar biasa. Ya, memang kalian begitu luar biasa.

Akhirnya tibalah hari itu (29 November 2014), di mana momen satu tahun kepengurusanku harus dipertanggungjawabkan pada Syuro Akbar Ukhuwah FE Unsri XII. Rangkaian kegiatan pun dilaksanakan. Pembukaan, pembahasan Tatib, pembahasan AD/ART, pembahasan LPJ, hingga menetapkan Akh Robi Krisnandra sebagai ketua umum terpilih menggantikanku. Hmm.. Titip Ukhuwah ya, kepengurusan kalian harus lebih baik dari kami.

Bersama ukhuwah, banyak hal yang saya alami. naik bis AC, naik kapal laut, naik kereta api kelas tiga dari belum ber-AC hingga sudah ber-AC sebagai penyejuk perjalanan, tahu kampus UI depok yang keren abis, IAIN Raden Intan Lampung, STAIN Jurai Siwo Metro. Menjadi delegasi temu ilmiah regional FoSSEI Sumbagsel di tingkat 1 dan 2, jadi artis youtube bareng kak Sitog di penginapan saat temilreg hehe :), jadi delegasi buat olimpiade ekonomi Islam pada acara Sharia Economic Day (SeconD) UI, banyak mengenal tokoh - tokoh ekonomi islam baik lokal hingga nasional dan kisah - kisah lain yang tak bisa diurai. Semoga kisah ini dalam keberkahan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin ya Rabb.


Dalam Dekapan Ukhuwah ,
Kita mengambil cinta dari langit
Lalu menebarkannya di bumi,
sungguh di syurga menara-menara cahaya menjulang untuk hati yang saling mencinta
mari membangunnya di sini, dalam dekapan ukhuwah
(Salim A.Fillah)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ATMOSFER CINTA ITU BERNAMA UKHUWAH"

Post a Comment

contoh doa pisah sambut kepala dinas pemerintah

  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Doa pembuka Doa selamat Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, pada k...