BERIBADAH DENGAN CARA YANG UNIK



Alqur'an itu tiada lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan ( Yasin : 69)

            Dalam islam ada banyak aktivitas yang bernilai ibadah, dari yang sangat mudah dan tidak mengharuskan kita mengeluarkan satu sen pun hingga ibadah yang diwajibkan hanya bagi mereka yang Allah Subhanahu wa Ta'ala karunia-kan kemampuan harta dan lainnya.

            Jika kita lihat dalam Kamus besar bahasa Indonesia, Ibadah diartikan sebagai perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dari pengertian itu, maka ibadah sederhananya adalah aktivitas penghambaan diri kepada Allah dengan menggunakan sarana yang ada. Sebagai contoh ibadah sederhana dan mudah untuk dilaksanakan adalah senyum. Senyummu didepan saudara-mu adalah ibadah (Al-Hadist). Senyum adalah aktivitas yang mudah untuk dilaksanakan dan bernilai ibadah di sisi Allah. Tapi kemudian tidak hanya senyum, ada aktivitas ibadah yang juga unik dan lebih lagi dari itu yakni berinteraksi dengan Alqur'an.

            Interaksi yang dimaksud adalah interaksi kecintaan, maka disebabkan kecintaan itu, menjadikan kita senantiasa ingin terus bersama Alqur'an dalam duduk dan berdiri kita, dalam sibuk dan santai-nya kita, dalam fajar dan senja hari yang menyertai kita, ingin agar Alqur'an tidak putus-putusnya ada dalam bayang-bayang hidup kita. Dalam berinteraksi dengan Alqur'an setidaknya ada empat cara cinta yang dilakukan yakni membacanya, memahaminya, menerapkannya, dan menjaganya. Seberapa dekat hubungan kita dengan Alqur'an dapat diketahui dengan seberapa banyak kita membacanya. Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman,

“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Rabbmu (Alqur'an)...” (Q.S. Al-Kahfi: 27)
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Alkitab (Alqur'an) dan dirikanlah shalat. ...” (Q.S. Al-Ankabut: 45)

            Membaca Alqur'an adalah ibadah yang diperintahkan dan berpahala bagi seorang muslim. Sarana untuk memperoleh ridho Allah dan keselamatan pada hari kiamat, karena Alqur'an akan memberi syafaat bagi orang yang membacanya di sisi Rabbnya kelak. Tidak seperti halnya buku, yang dengan membacanya hanya mendapatkan pemahaman, juga tidak seperti koran yang hanya berisikan berita, tapi Alqur'an, Allah berikan pahala dalam setiap huruf yang kita baca. Abdullah bin Mas'ud ra. Berkata, Rasulullah Sholallahu 'alaihi wa Sallam. Bersabda,
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alqur'an maka dalam setiap huruf-hurufnya akan mendapatkan kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan “alif laam miim” satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf.” (HR Tirmidzi)
Abu Umamah ra. Berkata, Rasulullah sholallahu alaihi wa sallam. Bersabda, “Bacalah Alqur'an, karena Alqur'an pada hari kiamat akan datang kepada orang yang membacanya untuk memberikan syafaat.” (HR Muslim)

            Unik!, membaca Alqur'an sungguh berbeda dengan membaca yang lainnya, membacanya kita mendapat ganjaran yang luar biasa dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kebaikan yang dilipatgandakan sepuluh kali lipat dalam setiap penggalan huruf yang kita baca. Bisa dibayangkan dalam satu lembar saja ada berapa kebaikan yang akan kita dapatkan. Syukur lagi, jika kita mampu mengkhatamkan Alqur'an setidaknya dalam sebulan satu kali sehingga dalam sehari mengharuskan kita untuk membaca satu juz atau biasa dikenal dengan istilah ODOJ (one day one juz). Lebih unik lagi dari itu adalah mendengarkan bacaan Alqur'an yang tidak kalah pahalanya dengan membaca, bahkan mendengarkan bacaan Alqur'an merupakan sarana untuk memperoleh kebaikan dan rahmat dari Allah subhanahu wa Ta'ala.
“Dan apabila dibacakan Alqur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” Al-A'raf: 204)
“Barangsiapa yang mendengarkan ayat Alqur'an, maka baginya kebaikan yang dilipatgandakan. Sedang bagi yang membacanya akan mendapatkan cahaya pada hari kiamat.” (HR Ahmad)

            Merugilah kita, bila saat Alqur'an dibaca, kita melakukan aktivitas lain yang membuat ketenangan dan keseksamaan kita dalam mendengar terganggu sehingga kita tidak mendapatkan kebaikan dan rahmat yang sejatinya bisa kita raih hanya dengan aktivitas yang begitu mudah untuk dilaksanakan. Mendengar!. Oh Rabbana.. ampunilah khilaf kami selama ini. 

            Rasulullah, seorang nabi yang menjadi teladan hidup kita, teladan yang jaminan syurga atasnya, yang akhlaknya begitu luhur dan dipuji dalam kitab-Nya adalah seorang nabi yang senang mendengarkan bacaan Alqur'an dari para sahabatnya.
            Abdullah bin Mas'ud. berkata, Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam. bersabda, “Bacakan Alqur'an kepadaku, “saya berkata, “saya membacakan Alqur'an kepadamu? Padahal Alqur'an turun kepadamu?” Rasulullah menjawab, “ saya rindu mendengarkannya dari orang lain.” Saya lalu membaca surat An-Nisa'. Ketika sampai ayat, “Maka bagaimanakah (halnya orang-orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagaimana umatmu). (An-Nisa: 41), Rasulullah berkata kepadaku, “Cukup”. Saat itu, saya melihat kedua matanya meneteskan air mata.” (HR Bukhari dan Muslim)

            Dari itu semua, Mari, kita beribadah dengan cara yang unik, mudah dan berkah. Ada banyak kebaikan yang terselip dalam setiap huruf-hurufnya dan ada banyak cara yang bisa kita lakukan dengan interaksi bersama Alqur'an. Merugilah kita bila tidak mampu untuk membaca kalimat cinta-Nya tersebut atau bahkan untuk sekedar mendengar lantunan indahnya pun kita tidak sanggup? Seberapa banyak dan sering musik masuk ke telinga kita berbanding luruskah dengan lantunan ayatnya? Bahkan kini, kita telah dimudahkan lagi dengan banyaknya beredar murottal indah dari qori' qori' dunia untuk bisa kita dengar, aplikasi android juga bisa menjadi salah satu pengisi di gadget kita. Tapi, tentu mushaf qur'an dan mendengarkan secara langsung adalah terbaik!. Semoga kita selamanya semangat dalam kebaikan. Aamiin Ya Rabb.

Referensi :
Al-Wafi Syarah Kitab Arbai'in An-Nawawiyah: Menyelami makna 40 hadits Rasulullah- DR Musthafa Dieb Al-Bugha & Muhyidin Mistu
Bagaimana Menyentuh Hati: Kiat-kiat memikat objek dakwah- Abbas As-Siisiy
KBBI V1.1 versi digital

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BERIBADAH DENGAN CARA YANG UNIK "

Post a Comment

contoh doa pisah sambut kepala dinas pemerintah

  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Doa pembuka Doa selamat Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, pada k...